Karena kegigihannya ia di lenyapkan
yang mencoba memberontak dari eksploitasi rezim
niatnya baik hanya ingin menolong orang lemah
tetapi ia di cap sebagai pengkhianat
Ini tanah air mu disini kita bukan turis!
teriaknya dengan lantang

Ia dihilangkan tanpa jejak
oleh aparat - aparat mawar
ia seorang aktivis dan sastrawan
lewat karyanya ia menyampaikan keluh kesah kaum proletar


Ia terus bersembunyi
berlari kesana kemari
demi menghindari sang jenderal
namun asa tinggal cerita
nasib baik tidak memihak padanya

Ia dinyatakan hilang hingga saat ini
bagaikan di telan bumi
tak ada yang mampu membuka tabir duka ini
jasadnya lenyap namun karyanya selalu diminati
ia tetap hidup lewat sajaknya yang menyentuh uluh hati
tenanglah kau di surga wahai widji
Beberapa manusia bersimpuh diatas sajadah
dengan tangan menengadah
serta dosa yang teringat
kala dunia lebih terikat

Tuhan mungkin tak akan marah
sebab ia maha pengampun
atas dosa kita yang membara
dihias dengan tangisan yang mengembun

Yakinlah,
bahwa semua diksi - diksi mu akan di dengar olehnya


Senja ini, ketika matahari turun ke dalam jurang jurangmu aku datang kembali
ke dalam rimba mu, dalam sepimu dan dalam dinginmu

Aku menemuimu untuk menemukan ketenangan dan kedamaian dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku

Aku iri padamu yang mampu berdiri dengan gagah penuh kedamaian sedangkan kehidupan dibawah mu penuh akan drama
aku cinta padamu, Semeru yang dingin dan sepi air mu adalah nyanyian keabadian tentang kehidupan

hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Kalimati Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar ‘terimalah dan hadapilah"
dan diantara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu

Aku rindu pada keheningan mu, pada kabut di pagi hari mu, akan kah aku bisa megunjungimu seperti dulu
Engkau memberikan ketenangan yang selama ini tak kutemui dan yang aku rasakan, aku betul-betul rindu padamu

aku cinta padamu Semeru

Semoga tuhan mau memberikan ku kesempatan bertemu dengan mu agar kita sama-sama dapat melepas rindu

Tuhan aku rindu padamu..












Bisakah kau makan nasi 3 kali sehari sementara di kanan kirimu masih banyak orang yang kesusahan untuk makan?


Bisakah kau tinggal dirumah gedongan yang sangat mewah sementara di kanan kiri mu masih banyak gelandangan ber bau penguk?

Bisakah kau mempunyai penghasilan ratusan juta setiap bulan sehingga seakan kau bisa membeli dunia, sementara jutaan orang di sekitar mu bahkan untuk membayar kontrakan pun ngos-ngosan dan kau tidak pernah peduli dengan hal itu?

Pun, bisakah kau setiap tahun bahkan setiap bulan Pergi ke mekkah, untuk umroh sedangkan di kanan kirimu makan layak sekali saja sudah alhamdullilah?

Semua itu nyata-nyata terjadi di depan mata kita. Tidakah berlebihan jika kukatakan pada kalian bahwa bangsa ini sedang sakit jiwa?














Manusia itu lucu, mereka berebut apa yang mereka tidak tahu kenapa mereka memperebutkan itu,

mereka berusaha mewujudkan keinginan tanpa tahu kenapa mereka menginginkan itu.

Ada banyak orang yang mengira kalau kaya maka akan bahagia, ketika sudah dia sudah kaya ternyata tidak dia temui bahagia maka makin meningkat standar kayanya pula mungkin disana akan ia temui dan ini akan dia kejar terus seperti lomba tanpa garis finish, hingga ujung usia belum ia temui bahagia.

Ada pula yang berebut kursi anggota dewan, ada yang korupsi dan seterusnya. Kasihan mereka sudah jahat, rakus tapi tak juga bertemu bahagia.

Lalu kuncinya apa itu bahagia?

Ilmu lama dan semua orang sudah tau, sebab ilmu ini sederhana yang biasa di praktekan orang desa,

tapi susah mempraktekan untuk diri kita

apa itu?

Yakinkan dalam diri, bahwa apa yang kamu dapat sekarang ini, apa yang kamu alami sekarang ini sudah cukup membuat mu berkata ; Tuhan, terimakasih atas semua ini. Walau mungkin saya tidak senang pada apa yang saya miliki dan alami, tapi saya tidak punya pilihan lain, bisa saya cuma segini

Dan doa saya bukan " ya tuhan beri ini dan ini, tapi ya tuhan, buat aku bersyukur atas semua yang ada ini.